Wednesday, 17 December 2014

Hindari 6 Hal Berikut Saat Ngetwit

Bagi beberapa orang social media sudah seperti udara, mereka bisa tak “hidup” tanpanya. Selama 24 jam, dari bangun tidur sampai akan tidur lagi, mereka beraktivitas di beberapa social media, berinteraksi dengan teman, memposting foto-foto yang menginspirasi, dan tentu saja narsis pasang status agar dunia tahu.


Tidak itu saja, social media juga bisa dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk mencitrakan diri, membangun bran personal dengan caranya masing-masing. Ada yang melalui kultwit (membahas suatu topik tertentu secara terus-menerus dengan detail dan bernomor, jumah nomor tergantung panjang pendeknya topik yang dishare. Atau berdasarkan jumlah respon yang diperoleh) ada juga yang livetweet ketika sedang di sebuah acara, atau dengan cara lain misalnya melucu, memposting kata-kata motivasi atau memposting kata-kata yang puitis.

Dikutip dari Liputan 6, dengan kepiawaiannya yang bisa menggaet ratusan ribu follower, seseorang bisa diendorse, menjadi buzzer sebuah brand dan memperoleh honor, bayaran atau fee.

Dengan space yang terbatas, 140 karakter termasuk spasi, user harus piawai memakai kalimat-kalimat yang efektif dan efisien sehingga “pesan” yang kita sampaikan langsung tepat sasaran.

Namun sampai sekarang ini, masih banyak tweeple, pemakai twitter yang masih pemula, atau berperilaku seperti pemula yang masih melakukan hal-hal yang semestinya dihindari.  Beberapa diantaranya adalah:

1.Sopan dan tetap berkepala dingin
Meski kebebasan berekspresi dijamin undang-undang dasar 45 pasal 28 namun tetap harus hati—hati ketika berekspresi di linimasa. Karena ada uu ite yang bisa menjerat ke penjara.

2. Sebaiknya tidak asal nyolot
Linimasa adalah belantara teks. Dengan derasnya arus informasi di timeline kemungkinan kehilangan konteks sangat besar. Sehingga sebagai user yang pintar, kita harus selalu mencari tahu si “pembicara” ngomongnya dalam konteks apa. Sehingga kita tidak salah dan terlihat sotoy ketika mengomentari topik yang sedang dibahas.

3. Sebaiknya tidak asal posting status
Memang si, akun itu adalah milik kita sendiri, bisa dengan bebas memposting apa saja. Hanya saja setiap apa yang kita lakukan pasti ada konsekuensi atau risiko-risiko. Jika user selalu memposting hal-hal tentang dirinya sendiri yang tidak informati, apalagi tidak berguna bagi follower, maka kontt tersebut tak akan viral, bahkan mungkin akan di unfold massal, contohnya selalu ngetwit  tentang keluhan.

4. Harus selalu chek and recheck informasi
Saat ini informasi begitu dahsyat mendatangi kita. Kadang beberapa orang tanpa cek dan recheck langsung meretweet informasi yang kita anggap super penting. Di internet, jangan mempercayai siapapun.

Anggap saja informasi di lini masa itu adalah sampah, dan kita adalah pemulung yang cerdas, yang mampu memilah-milah mana informasi yang berguna dan layak disebarkan dan mana yang cukup kita baca dan diamkan.

5. Selalu mencari tahu dulu sebelum bertanya
di lini masa,kita membaca kepingan-kepingan informasi yang terbatas. Ketika kita tertarik dengan tema twit salah seorang tweeple, sebaiknya stalking lebih dahulu, sehingga kita memahami apa yang sedang dibahas. Baru ketika ada yang benar-benar ditanyakan kita bisa memension orang yang bersangkutan.

Dengan begitu kita akan hemat waktu dan orang yang telah berpanjang-panjang melakukan kultwit tidak perlu mengulang-ulang. Ini akan menyenangkan.

6. Sebaiknya tidak melakukan konversasi di tempat umum.
Timeline itu ibarat pasar malam. Setiap orang berbicara memakai toa. Orang-orang saling berebut perhatian, dan yang menang adalah mereka yang suaranya paling keras dengan konten yang paling bagus.

Karena itu sebaiknya tidak melakukan konversasi di timeline dengan topik-topik yang sangat personal, misalnya kencan atau flirting atau hal-hal-hal lain yang hanya penting diketahui oleh diri sendiri atau (calon) pacar.

Jadi berhati-hatilah ketika memposting sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang menyagkunt nama baik seseorang atau brand dan nama kota. Sudah banyak yang menjadi korban undang-undang itu, mulai dari Prita Mulya Sari, Florence Sihombing dan lainnya.

No comments:

Post a Comment