Sebuah suku di desa yang berjarak 80,4 kilometer dari Marigat, Kenya, memiliki tradisi gadis remaja harus dijual untuk menikah. Gadis ini dihargai setara 20 ekor kambing, 10 sapi, dan beberapa ekor unta. Semua hewan itu dibayarkan kepada keluarganya secara bertahap.
Dilansir dari Tribunnews, ketika hendak dijual, terlihat seorang gadis yang berpakaian cerah mencoba melarikan diri saat hendak 'dibeli'. Hal ini dikarenakan si gadis tidak mengetahui kesepakatan yang terjadi antara ayahnya dengan calon suaminya. Hal ini dilakukan lantaran jika mereka memberitahu gadis itu, mereka takut ia akan kabur.
Setelah menemukan kesepakatan, sekelompok pria dari suku tersebut akan datang untuk mengambilnya dan melaksanakan upacara selama dua hari di desa tersebut.
Tradisi ini sebenarnya sudah diilegalkan di Kenya. Hal tersebut dianggap sebagai kekerasan pada hak asasi manusia. Lebih dari 125 juta gadis dari 29 negara di Afrika dan Timur Tengah masih mengalami perkawinan paksa seperti itu, berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
No comments:
Post a Comment