Seorang petinggi Korea Airlines, Heather Cho, memutuskan mundur dari posisinya, karena memerintahkan pilot untuk kembali ke Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, di saat siap untuk terbang.
Alasannya, Cho tidak puas dengan cara pramugari maskapai nasional Negeri Ginseng itu menyajikan kacang macademia.
Dikutip dari berita yahoo, Rabu 10 Desember 2014, Cho merasa berhak menerima pelayanan terbaik, karena ia menjadi penumpang kelas satu dan menjadi kepala pengawas layanan penerbangan. Akibatnya, pesawat jenis Airbus A380 itu tiba terlambat di Bandara Incheon, Korsel 11 menit.
Para penumpang pun kesal, ketika mengetahui pesawat yang mereka tumpangi datang terlambat. Kejadian itu berlangsung pada Jumat pekan lalu.
Pramugari junior yang menyajikan kacang macademia meletakkan menu tersebut di dalam kantong dan bukan di piring sesuai dengan aturan baku. Menurut informasi dari seorang pejabat di industri penerbangan tersebut, Cho kemudian memanggil kepala kru kabin dan bertanya apakah semua pramugari telah mengikuti semua aturan manual yang ada.
Kepala kru kabin tidak bisa menjelaskan secara langsung. Cho lalu memerintahkan pilot berputar kembali ke gedung terminal dan mengusir kepala kru kabin.
"Cho menganggap serius kualifikasi kepala kru kabin dan menjadikannya sebagai isu yang besar," ujar maskapai tersebut.
Namun, Cho berdalih, keputusan itu didukung sepenuhnya oleh pilot pesawat tersebut.
Minta maaf
Usai insiden tersebut, Cho kemudian meminta maaf kepada publik.
"Saya meminta maaf kepada para pelanggan kami dan publik Korea, karena secara tidak sengaja telah mengakibatkan kekacauan. Sebab itu, saya minta maaf kepada siapa pun yang merasa terluka karena tindakan tersebut," ujar maskapai tersebut yang langsung mengutip pernyataan Cho.
Dia menambahkan, siap bertanggung jawab atas insiden itu. Cho memutuskan mundur dari posisinya sebagai Kepala Pengawas Penerbangan. Kendati begitu, putri sulung dari CEO Korea Airlines, Cho Yang-ho, tetap duduk sebagai Wakil Presiden perusahaan itu.
Sementara itu, Kementerian Transportasi, tengah menyelidiki apakah tindakan Cho melanggar hukum.
"Walaupun dia merupakan Wakil Presiden senior di perusahaannya, saat penerbangan, dia duduk sebagai penumpang, sehingga harus bertindak dan diperlakukan sama seperti penumpang lainnya," ujar seorang pejabat Kementerian Transportasi.
No comments:
Post a Comment